Aku dan Tuhan

Rully Syumanda


Tuhan
: Kamu memanggilku?

Aku : MemanggilMu? Kurasa tidak... Ini siapa ya?

Tuhan : Ini Tuhan. Aku mendengar doamu, jadi Aku ingin berbincang- bincang denganmu...

Aku : Ya, saya memang sering berdoa hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

Tuhan : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

Aku : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

Tuhan : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan, tapi produktivitas memberimu hasil. Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.

Aku : Saya mengerti itu, tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

Tuhan : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi misalnya.

Aku : OK, sekarang beri tahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

Tuhan : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisamulah yang membuatnya menjadi rumit.

Aku : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

Tuhan : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan karena kamu terlalu banyak menganalisa. Merasa khawatir akhirnya menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa yakin dengan sesuatu dan menjadi tidak pernah merasa senang.

Aku : Tapi bagaimana mungkin kami tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian?

Tuhan : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari, tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

Aku : Tapi begitu banyak rasa sakit yang akan ditimbulkan ketidakpastian.

Tuhan : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

Aku : Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

Tuhan : Intan tidak dapat diasah tanpa ada gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

Aku : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

Tuhan : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

Aku : Tetapi mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak bisa hidup bebas dari masalah?

Tuhan : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Readblocks Offering Beneficial Lessons to Enhance Mental Strength --- PROBLEMS). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha atau mengabaikan tantangan.

Aku : Sejujurnya di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

Tuhan : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu akan melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Akal adalah jendela hatimu dan hatimu memberimu arah.

Aku : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

Tuhan : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kamu sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.

Aku : Di dalam saat-saat sulit ini, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

Tuhan : Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

Aku : Apa yang menarik dari manusia?

Tuhan : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya, "Mengapa harus aku?".

Aku : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

Tuhan : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentulah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya disini. Ciptakan tujuan itu

Aku : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

Tuhan : Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini. Dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut, sebab FEAR is False Evidence Appearing Real.

Aku : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak terjawab.

Tuhan : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK. Boleh jadi kamu membenci atau mencurigai sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Aku Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Doa itu sesungguhnya adalah rahmatku

Tidak ada komentar: