Apa itu kebakaran hutan dan lahan

rully syumanda

Kebakaran hutan dan lahan adalah sebuah kejadian terbakarnya kawasan hutan/lahan baik dalam luasan yang besar maupun kecil. Kebakaran hutan dan lahan seringkali tidak terkendali dan bila ini terjadi maka api akan melahap apa saja dihadapannya mengikuti arah angin. Kebalikannya, penyebaran api kebakaran di lahan gambut justru tidak mengikuti arah angin. Titik api justru berada dikedalaman lebih dari 2 meter. Pada kawasan gambut rembetan api akan meluas kesegala arah dan sulit untuk diperkirakan penyebarannya.

Mengapa terjadi kebakaran hutan/lahan

Kebakaran terjadi karena dua hal: karena ulah manusia baik disengaja maupun tidak disengaja dan karena terbakar dengan sendirinya. Kebakaran dengan sendirinya juga tidak disembarang tempat. Kebakaran dengan sendirinya hanya terjadi pada daerah yang tanahnya mengandung batubara. Pada daerah lain mustahil terjadi kebakaran dengan sendirinya. Hal ini disebabkan jenis hutan alam di Indonesia yang masuk dalam kategori Hutan Tropis (tropical Forest) atau Hutan Hujan Basah (Rain Forest)sehingga lantai hutan selalu dalam keadaan basah/lembab.

Untuk unsur kesengajaan, manusia sengaja melakukannya untuk membuka dan membersihkan lahan. Pembakaran hutan dalam waktu singkat juga diyakini dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pada beberapa kelompok masyarakat yang masih memiliki kearifan tradisional, pembakaran hutan dilakukan sebulan sebelum musim penghujan. Hal ini diperlukan karena hutan/lahan yang terbakar dalam waktu yang lama malah justru menghilangkan kesuburan tanah.

Untuk unsur ketidak sengajaan biasanya terjadi pada musim kemarau panjang. Dalam musim kemarau, sebatang rokok yang dibuang kesemak yang kering akan mampu menimbulkan api apabila angin bertiup perlahan. Bekas api unggun yang tidak mati dengan sempurna juga mampu memicu terjadinya kebakaran hutan/lahan.

Yang dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan

Untuk setiap hektar kebakaran hutan/lahan maka akan dihasilkan:
18,9 hingga 702 Karbon dioksida
1,5 sampai 11,5 Karbon monoksida
0,000009 sampai 0,000035 ton Bahan-bahan partikulat
0,4 sampai 2,6 juta ton ozon
0,0000009 ton amonia
0,33 juta ton oksida nitrogen

Benda-benda tersebut diatas sangat berbahaya apabila dihirup oleh manusia. Penyakit yang bisa ditimbulkan diantaranya Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Bronchitis dan Diare.

Dampak kebakaran hutan/lahan

Dampak terhadap sosial budaya dan ekonomi:
a. Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat dan terganggunya aktivitas sehari-hari.
b. Peningkatan jumlah hama.
c. Terganggunya kesehatan: Brochitis, ISPA, diare dll.

Dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan

a. Hilangnya sejumlah spesies flora dan fauna
b. Terjadinya banjir di daerah yang hutan gambutnya terbakar
c. Polusi udara dan air
d. Pada jangka panjang dapat menurunkan kesuburan tanah

Secara fisik
a. Tanah menjadi rusak dan terbuka sehingga ketika terjadi hujan maka lapisan tanah teratas akan terbawa ke sungai dan mengendap disana (sedimentasi). Lama kelamaan sungai menjadi dangkal sehingga ketika musim hujan yang panjang akan menyebabkan banir
b. Mempercepat proses penggerusan lapisan hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur

Secara Kimia
Terjadinya peningkatan keasaman tanah

Secara Biologi
Membunuh organisme tanah yang bermanfaat bagi upaya peningkatan kesuburan tanah

Kerugian dari kebakaran hutan/lahan

a. Hilangnya tegakan kayu hutan di hutan
b. Hilangnya hasil hutan non kayu sperti karet, damar, rotan dll
c. Hilangnya tumbuhan maupun bibit yang bermanfaat bagi manusia, misalnya tanaman obat dll.
d. Hilangnya tempat berekreasi
e. Hilangnya fungsi penyediaan air bagi pertanian
f. Hilangnya flora dan fauna yang memperkaya pengetahuan manusia
g. Mempercepat terjadinya perubahan iklim (climate change). Pada ketinggian 10 km diatas bumi terdapat lapisan ozon yang tugasnya melindungi bumi dari beberapa unsur cahaya matahari yang merusak. Ketiadaan lapisan ozon akan membuat matahari menyinari bumi secara langsung dan mengakibatkan kanker kulit pada manusia. Karbon yang terlepas ke udara dari hasil kebakaran hutan/lahan akan menyebabkan lapisan ozon rusak sehingga bahan berbahaya dari matahari akan sampai ke bumi tanpa halangan. Disamping itu, karbon tersebut juga akan terperangkap di atas awan pada ketinggian 5 – 7 km. Akibatnya, panas dari sinar matahari tidak dapat keluar dari bumi sehingga suhu udara akan semakin bertambah. Suhu udara di bumi rata-rata bertambah 2 derajad celcius setiap 10 tahun sejak 1980. Hal ini terjadi salah satunya akibat hilangnya hutan dan kebakaran hutan.


Mencegah kebakaran hutan dan lahan

1. Jangan melakukan pembakaran untuk melakukan pembukaan lahan
2. Mintalah petunjuk kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun Dinas Pertanian setempat tentang tatacara pembukaan lahan tanpa bakar.
Bila dinas setempat tidak memilikinya, lakukan cara berikut ini:
1) Tebanglah pohon dan semak belukar pada lahan yang ingin anda gunakan untuk berkebun,
2) Potong-potong/cacah pohon/ranting/semak tersebut dan sebarkan kesekeliling lahan anda
3) Jangan gunakan bahan kimia untuk mematikan pohon/.semak. Dalam jangka panjang, penggunaan bahan kimia terus menerus akan membuat tanah kehilangan kemampuan untuk beregenerasi (mengembalikan kesuburan), akibatnya kebutuhan anda untuk pupuk dimasa mendatang akan semakin bertambah.
4) Biarkan sisa semak dan pepohonan yang telah anda cacah tersebut mengering selama lebih kurang sebulan. Bila memungkinkan siramlah air kesegala penjuru lahan anda untuk membantu mempercepat proses pembusukan.
5) Tanamlah bibit anda disela-sela batang pohon/potongan ranting/ semak tersebut. Hal tersebut sangat berguna sebagai pupuk bagi tanaman anda.

3. Bangunlah sumur di lahan anda sehingga anda tidak akan kesulitan mencari air seandainya terjadi kebakaran yang tidak terkendali di lahan ataupun diluar lahan anda. Jangan lupa agar kampung anda menyediakan setidaknya dua buah mesin robin untuk menyedot dan menyemprotkan air ditambah selang sepanjang minimal 50 meter, dua buah.
4. Bila memungkinkan, galilah parit disekeliling lahan anda, minimal disekeliling rumah anda dengan dalam/lebar minimal 30/30 centimeter. Periksalah menjelang musim kemarau agar tidak terjadi pendangkalan. Parit ini sangat berguna untuk mencegah api memasuki lahan/daerah rumah anda.
5. Ajak tetangga dan warga kampung anda untuk membuat sistem peringatan sederhana apabila terjadi kebakaran. Kentongan merupakan sarana yang paling murah untuk sebuah sistem peringatan. Pukulah kentongan sebanyak mungkin apabila terjadi kebakaran hutan/lahan untuk memperingatkan tetangga-tetangga anda.

Yang sebaiknya dilakukan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan

1. Pukulah kentongan untuk memberitahu tetangga dan atau warga kampung anda dan pemerintah daerah setempat.
2. Buatlah team kecil 4 – 5 orang dan masing-masing menggunakan mesin robin dan selang yang tersedia untuk melakukan pemadaman. Bawalah parang dan cangkul.
3. Bila dirasa air tidak akan mampu untuk menghentikan kebakaran, lakukan cara ini:
1) Tebang pohon yang ada didaerah tersebut sebanyak-banyaknya, tumpuklah di mana api akan datang. Ingat, api datang berdasarkan arah angin. Basahi telunjuk anda dan acungkan keatas untuk merasakan dari mana arah angin datang.
2) Mulailah menggali dengan jarak lebih kurang 10 meter dari tumpukan pohon. Gali dengan kedalaman dan luas 30/30 centimeter lalu dengan mesin robin anda tuangkan air sebanyak2nya kedalam saluran tersebut.
3) Pada lahan gambut, anda hanya cukup membelah tanah gambut dengan parang yang tajam sedalam mungkin pada dua sisi yang berbeda dengan jarak antar sisi 30 centimeter. Bila persediaan air dalam gambut masih cukup banyak maka tanah hasil tebasan parang anda akan tenggelam dengan sendirinya dan membentuk parit.
4) Bersiap-siaplah untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan diri dan keluarga anda.

Yang dilakukan bila kebakaran hutan dan lahan mengurung anda

1. Jangan panik!
2. Basahi telunjuk anda dan ancungkan untuk mengetahui arah angin!
3. Kumpulkan keluarga anda, mintakan mereka untuk menggunakan sepatu yang bukan terbuat dari karet dan celana panjang dari bahan yang cukup tebal!
4. Ambil selimut/seprai tebal atau kain sarung berlapis-lapis dan tutuplah sekujur tubuh anda kecuali mata!
5. Siramlah air sebanyak-banyaknya sehingga selimut/seprai/sarung dan tubuh anda menjadi basah kuyup!
6. Teroboslah api sambil berlari mengikuti arah angin sampai ketempat yang benar-benar aman. Jangan lari melawan arah angin!

Tidak ada komentar: